Rizieq diperiksa, diantara takut, panik dan terjepit.
Semangat NKRI - Ada tiga alasan mengapa Imam Besar Front Pembela Islam
bersedia diperiksa oleh Mapolda Jawa Barat pada hari kamis ( 12/1/17). yang
pertama adalah Rizieq penuh kesadaran datang untuk menjalani pemeriksaan,
Kedua, Rizieq datang untuk menekan Polda Jawa Barat dengan membawa masa FPI
yang menyatakan " jangan macam macam kepada dirinya", sang Imam Besar umat islam
di Indonesia, ketiga adalah, Rizieq datang karena terjepit, terpaksa dan takut
ditangkap, serta takut dijemput paksa oleh polisi.
Alasan pertama sama sekali tidak relevan, kedatangan Rizieq
untuk diperiksa di Mapolda Jawa Barat bukan dengan hati yang tulus. dia tidak
datang dengan penuh kesadaran sebagai warga negara yang taat akan hukum. saat
dilakukan pemanggilan oleh polisi ke Mapolda Metro Jaya terkait dengan kasus
orasi Ahmad dhani pada November lalu. dirinya tidak datang tanpa adanya alasan
yang jelas.
Saat dipanggil ke Mapolda Jawa Barat pada 05 Januari 2017
lalu, dirinya juga tidak datang. jadi alasan pertama bahwa dirinya datang
dengan hati tulus dianggap gugur. karena kalau dirinya ikhlas datang. seharusnya
dia datang sendiri tanpa dipanggil. dia seharusnya malu dengan Ahok yang pernah
datang sendiri ke Bareskrim Polri tanpa dipanggil. lalu, bagaimana dengan
alasan yang kedua??
Alasan kedua bahwa Rizieq datang hanya untuk menekan polisi
masih relevan. sebelum dia datang di Mapolda Jawa Barat. Laskar FPI ini sudah
terlebih dahulu datang untuk memberi dukungan. yang menjadi pertanyaan nya
mengapa dirinya datang membawa massa FPI ke Mapolda Jawa Barat ? untuk mendemo
polisi ?menakuti polisi? bisa saja terjadi.
Rizieg membawa massa FPI nya untuk menunjukan bahwa dia
menyatakan bahwa dirinya orang yang sangat berpengaruh. punya massa besar, The
man of the year ala lieus dan kawan kawan. oleh karena itu bersama dengan massa
FPInya. Rizieq mengirimkan pesan kepada pihak polisi agar tidak macam macam
dengan dirinya.
Jika tujuan datang hanya untuk menakut nakuti polisi. maka
jelas itu merupakan usaha gagal total. seharusnya jika ingin menakuti atau
menekan polisi. masa saat panggilan pertama, massa FPI sudah mendemo Mapolda
Jawa Barat. tujuannya agar kepolisian tidak berani lagi melayangkan panggilan
kedua. nyatanya FPI tidak mendemo Mapolda Jabar. polisi juga telah melayangkan
panggilan kedua dan mengancam akan membawa paksa Rizieq jika tidak datang lagi.
Memang dirinya sudah berhasil membuat repot pihak Polda Jawa
Barat saat dirinya datang. Polda Jawa Barat harus menurunkan setidaknya 800
personil polisi untuk mengamankan proses pemeriksaannya. selain itu, Mapolda
Jawa Barat juga menghentikan seluruh aktivitas demi menghadapi Rizieq dan
FPInya, hebat bukan ? persiapan polisi terkait dengan pemeriksaan Rizieq memang
serius, dan itu menandakan bahwa Rizieq orang yang sangat berpengaruh dan bukan
orang sembarangan. namun hanya sampai disitu. polisi tetap saja tidak takut
untuk memeriksa Rizieq.
Lalu apa sich alasan sebenarnya Rizieq datang memenuhi
pemeriksaan polisi ? alasan yang ketiga yakni mulai ketakutan, panik dan
terjepit.
Tujuan aksi demo bela islam I,II dan III yang dipelopori
oleh dirinya, kalau dilihat dari tujuan esensi dan substansinya, boleh dikatakan
gagal total. Ahok yang menjadi sasaran utama gagal disingkirkan untuk maju ke
Pilgub DKI. penghancuran nama dan elektabilitas Ahok juga tidak sepenuhnya
berhasil. bahkan Ahok digadang gadang bisa menang di satu putaran , atau
sekurang kurangnya masuk ke putaran kedua.
Padahal demo yang dilakukannya telah menelan biaya yang
tidak sedikit. malahan justru AA Gym yang telah sukses memanen hasil dari aksi
demo itu. Rizieq sendiri dan FPI nya hanya mendapatkan nama tenar untuk
sementara plus gelar kehormatan the man of the year ala lieus. sementara tujuan
lain dari aksi bela islam itu yakni untuk melengserkan Jokowi juga menjadi
gagal total. diapun kemudian mengadakan revolusi dengan berpaling ke Syariat
Islam seperti yang di idam idamkannya, itu pun gagal total.
Sekarang sidang di pengadilan terkait dalam kasus
penistaan agama itu, malah dijadikan Ahok sebagai panggungnya. sementara pihak
FPI menjadi olok olokan setelah para saksinya Habib Novel ditekuk oleh Ahok
lewat frase kata Fitsa Hats. dan yang paling ditakuti oleh Rizieq setelah
dirinya gagal melengserkan Ahok dan Jokowi adalah serangan balik yang sangat
mematikan. serangan balik itu sekarang datang bertubi tubi menekuk Rizieq dan
FPInya.
Tentu saja Rizieq amat menyesal mengapa Tito Karnavian
menjadi Kapolri. Tito adalah seorang aktor yang mampu menerjemahkan strategi
Jokowi di lapangan. jelas peran Tito sangat lah strategis karena dia adalah
orang yang sangat paham islam radikal lokal dan global. Tito adalah ahli
teroris ulung yang pernah dimiliki oleh Indonesia. sepak terjang Tito dalam
menumpas sarang sarang teroris dan menghentikan gerakan islam radikal adalah
buktinya. mungkin saja kalau bukan Tito yang menjadi Kapolri, Rizieq dan Fpi
pastinya sudah berjaya.
Jelas faktor Tito yang menjadi ketakutan terbesar bagi
Rizieq. dirinya sebetulnya mencoba membenturkan TNI dengan Polri. pelatihan
yang dilakukan oleh TNI di Banten ini adalah salah satu keberhasilan FPI dalam
merangkul TNI. namun taktik FPI itu keburu gagal lewat blunder upload foto yang
ada di media sosial. tadinya lewat foto itu, FPI tampak semakin berjaya,
nyatanya Dandim yang memprakarsai pelatihan itu keburu dicopot oleh Pangdam.
Setelah semuanya gagal dilakukan, maka sekarang Rizieq tidak
bisa berbuat banyak selain menunggu kepalanya diketok oleh Tito. sadisnya,
Rizieq dengan mata kepala nya sendiri dipaksa Tito untuk menyaksikan
pembungkaman satu persatu pendukung FPI terlebih dahulu. Ahmad Dhani, Ratna
Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas, Rahmawati Soekarnoputri dan teman teman nya
telah dijadikan tersangka kasus makar.
Tidak cukup sampai disitu, dirinya seolah olah diajak untuk
melihat bagaimana polisi mulai menekuk satu persatu penyandang dana makar.
sasaran selanjutnya adalah Cikeas yang mempelopori lebaran kuda. jelas FPI akan
menjadi sasaran pelemahan selanjutnya lewat pemutusan aliran dana yang selama
ini ada. Tito jelas paham bahwa FPI tetap hidup karena ada dana yang masuk. nah,
sekarang Tito mulai memutuskan aliran dana yang menyokong FPI selama ini, jika
dana nihil, maka FPI tidak dapat berbuat banyak.
Menjelang pemeriksaan di Mapolda, Rizieq sebetulnya dilanda
kepanikan, maka tak heran bila dia datang melirik dan bertemu dengan anggota
DPR Fadli dan Fahri hamzah. lirikan dari Rizieq ini terlihat bagai ngauman singa
tanpa gigi. alasannya adalah sebagian besar parlemen telah dikuasai oleh
Jokowi. Rizieq mungkin mengharapkan Fahri Hamzah yang nonpartai dan Fadli zon
untuk membantunya menghentikan langkah Tito yang didukung oleh Jokowi. akan
tetapi harapan itu kembali sia sia.
Nyatanya Fadli dan Fahri sendiri sudah ketahuan, takut
dijadikan sebagi tersangka. lihat saja saat terjadinya demo 212. kedua anggota
DPR ini melarikan diri keluar negeri sebentar.sekarang tingkah keduanya juga
sudah dibungkam dan aumannya sudah parau. padahal pada saat demo 411, kedua due
kwek kwek ini dengan bangga berdiri disamping Rizieq.
Ketika serangan balik mulai menerpa Rizieq, tak ada lagi
temannya yang bisa diharapkan untuk membela karena satu persatu sudah
dilumpuhkan. ketika Rizieq dilaporkan terkait dengan kasus penistaan agama,
penyebutan lambang PKI pada uang yang baru di keluarkan BI sampai penghinaan
terhadap masyarakat sunda. Rizieq tanpa kawan hanya bisa berkoak koak bahwa
dirinya dikriminalisasi. padahal ucapan kriminalisasi itu adalah ucapan panik
dan ketakutan.
Sekarang Rizieq menyadari bahwa musuhnya mulai datang dari
segala penjuru arah.Rizieq yang sudah mulai ketakutan menuduh Kapolda Metro
Jaya dengan tuduhan memelihara LSM siluman.
Rizieq jelas sedang berhalusinasi dengan
mengatakan bahwa LSM siluman itulah yang didorong oleh Kapolda untuk melaporkan
dirinya. itulah bentuk kepanikan Rizieq yang sudah terjepit dan penuh
ketakutan. kedepannya, ketakutan Rizieq itu akan semakin nyata ketika akan
dijadikan tersangka dan FPI nya akan dibuabrkan. jika hal itu terjadi apa kata
dunia? (Semangat NKRI)
Tidak ada komentar